Perang Melawan Resistensi Antibiotik di Indonesia: Apa yang bisa kita lakukan?

Close-up of a man’s hand showing multicolored pills. Sumber Ilustrasi: FREEPIK
Antibiotik merupakan jenis obat yang digunakan untuk mengatasi atau mencegah terjadinya infeksi bakteri dengan cara membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri tersebut (NHS UK, 2022). Antibiotik pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming, seorang ahli bakteri dari Skotlandia pada tahun 1928. Antibiotik pertama ini berasal dari hasil pengamatan lumut Penicillium notatum yang ternyata dapat membunuh bakteri. Hasil penemuan ini kemudian dikembangkan menjadi antibiotik pertama di dunia dan dipakai untuk mengobati infeksi bakteri selama Perang Dunia II. Antibiotik inilah yang kemudian dikenal sebagai Penisilin (Riverend dan Peraza, 2018). Antibiotik harus melalui proses uji coba untuk melihat apakah antibiotik yang dibuat dapat mengatasi infeksi bakteri tertentu serta aman bagi tubuh (Biology LibreTexts, 2018).
Angka penggunaan antibiotik di Indonesia dapat dikatakan cukup tinggi, berkisar antara 40% hingga 60% (Imansyah & Alam, 2021). Antibiotik mudah didapatkan di fasilitas kesehatan, apotek, bahkan tidak jarang pula di warung atau kios-kios kecil (Rismawati, 2023). Kemudahan akses untuk memperoleh antibiotik yang tidak diiringi dengan tingginya pengetahuan terhadap penggunaan antibiotik dapat menjerumuskan masyarakat ke dalam berbagai perilaku penggunaan antibiotik yang salah dan mengakibatkan resistensi antibiotik. Penelitian Yarza di Kota Padang menunjukkan bahwa tingkat penggunaan antibiotik tanpa resep dokter dalam 1 tahun terakhir mencapai 52%, dengan persentase pengobatan atas kemauan sendiri mencapai 45,4% (Yarza et al., 2015). Selain itu, Riset kesehatan di Indonesia (2013) juga menunjukkan masyarakat dengan sengaja menyimpan beberapa obat dengan jenis antibiotik di rumah tanpa resep dokter (Haris et al., 2023). Resistensi antibiotik menyebabkan penurunan efektivitas pengobatan dan meningkatkan risiko infeksi yang sulit diobati di masa depan. Resistensi antibiotik terjadi ketika bakteri mengalami perubahan genetik yang memungkinkan mereka bertahan hidup meskipun diberikan antibiotik yang sebelumnya efektif. Menurut O’Neill (2024), resistensi antibiotik bertanggung jawab atas 700.000 kematian per tahun di seluruh dunia.
Terdapat suatu aturan yang kerap disebut dengan antibiotics stewardship (penatagunaan antibiotik) dalam mencegah kasus resistensi antibiotik yang meliputi tepat dari segi pemilihan, dosis, dan durasi pengobatan antibiotik (Watkins, 2022). Dalam melawan resistensi antibiotik, seorang dokter harus bisa menegakkan diagnosis infeksi bakteri dan bukan disebabkan oleh virus, termasuk jenis bakteri penyebab infeksi agar dapat memilih antibiotik dengan spektrum yang sesuai dan sensitif terhadap infeksi tersebut. Selain itu, dokter harus bisa mengedukasi pasien untuk mematuhi resep dan menyelesaikan terapi antibiotik sesuai anjuran.
Tingginya jumlah kasus resistensi antibiotik di Indonesia menyebabkan pemerintah menetapkan pedoman dalam penggunaan antibiotik. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai peraturan yang mengatur penggunaan antibiotik, seperti Permenkes Nomor 28 Tahun 2021 tentang Pedoman Penggunaan Antibiotik dan Permenkes Nomor 8 Tahun 2015 tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit. Regulasi tersebut berperan penting untuk mencegah dan mengatasi terjadinya resistensi antibiotik di Indonesia. Melalui peraturan tersebut, pemerintah bertujuan untuk mengendalikan resistensi antibiotik melalui penggunaan antibiotik yang tepat, efektif, efisien, dan aman dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat serta penggunaan obat secara rasional.
Kesadaran dari masyarakat sebagai pengguna dari antibiotik memegang peranan yang sangat besar dalam mencapai keberhasilan melawan resistensi antibiotik. Hal-hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah terjadinya resistensi antibiotik dapat dimulai dari:
- Hanya menggunakan antibiotik yang diresepkan oleh dokter.
- Mengonsumsi antibiotik sesuai anjuran dan jangka waktu yang ditentukan, meskipun sudah merasa baikan.
- Tidak berbagi dan menggunakan antibiotik orang lain.
- Cegah infeksi dengan selalu menjaga kebersihan, mengurangi kontak dengan orang sakit, dan mengikuti program vaksinasi.
Ditulis oleh:
- Sara Putri Bungaran
- Krisnaditya Dwi Raharja
- Anastasia Putri Angelina
- Ummi Hanik
- Mikaela Dian Sasami
- Ni Kadek Fitria Parahita
- Elisabeth Lovelyn Lunardi
DAFTAR PUSTAKA
Biology LibreTexts. (2018). 17.2A: Industrial Production of Antibiotics. https://bio.libretexts.org/Bookshelves/Microbiology/Microbiology_(Boundless)/17%3A_Industrial_Microbiology/17.02%3A_Microbial_Products_in_the_Health_Industry/17.2A%3A_Industrial_Production_of_Antibiotics.
Haris, R.N.H., Burhan, H.T., Masrida, W.O. & Hizrah, H. (2023), “Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat Terhadap Penggunaan Antibiotik Di Provinsi Sulawesi Tenggara”, Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, Vol. 9 No. 1, pp. 35–42.
Imansyah, M.Z. & Alam, G. (2021), “Tingkat Pengetahuan Orang Tua Terhadap Penggunaan Antibiotik Pada Anak”, Jurnal Kesehatan Yamasi Makasar, Vol. 5 No. 2, pp. 121–127.
NHS (2022). Overview – Antibiotics. Antibiotics. Available at: https://www.nhs.uk/conditions/antibiotics/.
O’Neill, Jim. “Antimicrobial Resistance: Tackling a Crisis for the Health and Wealth of Nations.” Rev. Antimicrob. Resist., 2014, cir.nii.ac.jp/crid/1370857593729357568.
Rismawati, D. (2023), “Masyarakat Cerdas, Bijak Gunakan Antibiotik”, Kementerian Kesehatan RI, available at: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2157/masyarakat-cerdas-bijak-gunakan-antibiotik (accessed 17 July 2024).
Riverend, E.L. and Peraza, C. (2018). Antimicrobial resistance. I. Antibiotic history and development. Belize Journal of Medicine, 7(1), pp.24–30. doi:https://doi.org/10.61997/bjm.v7i1.148.
Watkins, R.R., 2022. Antibiotic stewardship in the era of precision medicine. JAC Antimicrob Resist 4. https://doi.org/10.1093/jacamr/dlac066
Yarza, H. L., Yanwirasti, Y., & Irawati, L. (2015). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Dokter. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(1), 151 156. https://doi.org/10.25077/jka.v4i1.214
Peraturan Menteri Kesehatan No 8 Tahun 2015 tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit
Peraturan Menteri Kesehatan No 28 Tahun 2021 tentang Pedoman Penggunaan Antibiotik